Rabu, 14 Maret 2012

Tips Perawatan Ciblek

Mengenal Burung Ciblek
Ciblek (Prinia familiaris)
Burung ciblek di pasaran saat ini ada dua jenis yaitu Prinia familiaris familiaris dan Prinia familiaris olivaces. Kalau masih muda akan sangat sulit membedakan keduanya, tetapi ketika sudah dewasa akan mudah sekali membedakannya apalagi ketika berkicau.
Pada jenis Prinia familiaris familiaris warna bulu lebih gelap, garis putih di sayap lebih lebar, badan lebih lebar, dan dada tampak bidang, jantannya bersuara keras, tajam dan tebal membentuk vokal ciikrak…ciikrak.. yang dikombinasi suara cicitan, penyebarannya di daerah Jawa Timur, Bali dan Jawa Barat.
Pada Prinia familiaris olivaces warna bulu tampak lebih terang atau lebih muda, garis putih di sayap lebih pendek dan agak kecil, tubuh tampak ramping, serta dada tidak terlalu bidang, bulu dada jantannya hitam yang tampak tipis atau samar, kicauannya lebih menonjolkan jeritan panjang satu nada dan tidak membentuk vokal seperti ciikrak..ciikrak..cet..cet.. oleh karena vokal suaranya tidak terbentuk maka suara kicauannya terdengar tipis dan kurang keras. Penyebarannya di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera.
Penyebaran:
Ciblek lebih banyak dijumpai di Jawa, Bali dan Sumatera.
Habitat:
Daerah sawah, kebun, ladang, pinggiran hutan dan di sekitar rumah penduduk, dari dataran rendah hingga pada ketinggian 1000 m dpl sangat mungkin dijumpai burung ciblek. Musim berkembangbiaknya tidak pasti, akan tetapi pada umumnya mereka berkembangbiak pada saat menjelang musim hujan dengan jumlah telur  yang dihasilkan antara 2 sampai dengan 3 butir. Makanan alami yang paling disukai ciblek adalah serangga, seperti ulat daun, rayap, telur kupu-kupu, telur semut dan jenis serangga lainnya.
Membedakan Ciblek Jantan dengan Ciblek Betina
Ciri-ciri ciblek jantan antara lain: badan lebih besar dan ekornya lebih panjang dari yang betina, bulu dada atas dan samping kanan kiri berwarna hitam, bulu dada ke bagian perut kuning keputih-putihan, atap kepala hingga ke sayap abu-abu gelap, untuk ciblek dewasa paruh bawah berwarna hitam,bunyi suara ciikrak…ciikrak..!! Sedangkan untuk ciri-ciri ciblek betina adalah: badan lebih kecil serta ekor lebih pendek dari yang jantan, bulu dada kuning keputihan, bulu atap kepala hingga ke sayap abu-abu pucat, untuk burung dewasa paruh bawah berwarna putih, mempunyai alis berwarna putih di atas mata, serta bunyi suara cineniin…cineniin…
Daya Tarik burung Ciblek
Daya tarik burung ciblek umumnya pada suara kicauannya, meskipun senada kicauannya menarik dinikmati ketika berulang-ulang dan terus-menerus terlebih lagi apabila kicauannya pada tempo yang tinggi dalam waktu lama.
Ciri-ciri ciblek yang baik
Umumnya ciblek dikatakan baik apabila telah rajin  berkicau, namun hal ini belum menjadi ukuran kalau ingin membawanya ke arena lomba, suara kicauannya dikatakan baik kalau volumenya besar, keras, tajam, cepat dan tebal, hal ini sangat tidak mungkin dperoleh pada ciblek bakalan atau baru ditangkap. Biasanya suara burung berkicau yang baik dapat ditandai dengan meliha paruhnya, paruh yang agak panjang dan tidak begitu tebal menandakan burng memiliki suara yang baik dan rajin berkicau, sementara paruh yang pendek dan tipis biasanya kicauannya jarang dan ngambang.
Perawatan ciblek dari bakalan muda hutan yang belum makan voer
Menjinakkan bakalan ciblek muda hutan dari hasil tangkapan atau membeli di pasar burung yang belum makan voer sangat mudah, beberapa langkah perawatannya adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengkondisikan ciblek tersebut pada sangkar barunya sebaiknya ciblek di masukkan sangkar yang ketiga sisinya (samping kiri kanan dan belakang) ditutup dengan koran ataupun kain, kemudian ditaruh di tempat yang sepi, selama kurang lebih 3 (tiga) hari ciblek dikasih kroto segar setiap pagi dan sore.minuman bisa dicampur dengan multivitamin/antistress untuk burung.
2. Hari selanjutnya adalah meracik campuran kroto dengan voer lembut ditambah air sedikit. 2-3 hari pertama komposisi kroto dengan voer adalah 75%:25%; 2-3 hari kemudian 50%:50%; 2-3 hari kemudian 25%:75%. Pemberian campuran kroto dengan voer ini diberikan pada pagi dan sore hari, bisa ditambah dengan 2 (dua) ekor jangkrik kecil. Kira-kira 6 – 9 hari ciblek sudah mau makan voer, dengan melihat kotorannya yang sudah berwarna seperti warna voer. Campuran kroto bisa diganti dengan ulat hongkong.
3. Setelah warna kotorannya sudah menyerupai warna voer langkah selanjutnya adalah memberikan voer kering 100% selama 1 minggu yang diselingi dengan pemberian extra fooding berupa kroto segar/ jangkrik/ ulat hongkong dengan jumlah terbatas setiap pagi dan sore, sekaligus membuka ketiga sisi sangkar yang tertutup. Hal ini dilakukan untuk membiasakan secara perlahan-lahan terhadap dunia barunya. Pada tahap ini ciblek sudah dapat makan voer secara total, namun karena burung ciblek adalah burung pemakan serangga alangkah baiknya jika ciblek diberikan selingan jangkrik/ kroto/ ulat hongkong walaupun 1 (satu) hari sekali dengan jumlah 2-3 ekor jangkrik kecil atau 3-4 ekor ulat hongkong atau ½ sendok teh kroto.
4. Untuk menjinakkan ciblek, trik selanjutnya adalah menaruh burung ciblek pada keramaian dengan menggantungkannya pada posisi yang agak tinggi kemudian setiap pekan berangsur-angsur semakin rendah, sambil dilatih pemberian extra fooding dengan tangan.
5. Setelah 3 – 4 bulan burung ciblek anda akan berkicau dengan riang.
Pemberian kroto setiap hari akan merangsang burung ciblek cepat berkicau.
Perawatan burung ciblek supaya rajin berkicau
Untuk menjadikan burung ciblek anda rajin berkicau berikut tips perawatannya:
1. Pagi jam 05.00 WIB buka krodong, kemudian digantang di luar rumah, para kicaumania sering menyebut diembun-embunkan, namun sebenarnya untuk semua jenis burung senang akan suasana pagi hari menjelang matahari terbit.
2. Jam 07.00 WIB ciblek diberikan extra fooding berupa jangkrik kecil 2-3 ekor, kroto ¼ – ½ sendok teh, ulat hongkong 2 – 4 ekor (pemberian extra fooding bisa disesuaikan dengan settingan), kemudian disemprot dengan setelan semprotan lembut.
3. Penjemuran bisa dilakukan pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 09.00 WIB.
4. Setelah itu di gantang ditempat yang teduh.
5. Sore hari jam 16.00 WIB pemberian extrafooding dengan jumlah yang sama dengan pemberian extra fooding pagi harinya.
6. Sore jam 17.00 WIB burung dikrodong.
Demikian sedikit ulasan seluk beluk burung ciblek, semoga bermanfaat, silahkan digethok tularke ilmu ini, apabila ada kekurangannya mohon kritik dan saran dari rekan-rekan sekalian!

Sabtu, 25 Februari 2012

Tips dan Panduan Perawatan Murai Batu


TIPS PADUAN  PERAWATAN  BURUNG MURAI BATU

Murai batu burung hitam dengan ekor yang panjang ini merupakan salah satu burung berkicau yang sangat banyak penggemarnya. Karena suaranya yang sangat istimewa dan cara merawat burung Murai Batu sangat mudah dan menyenangkan.

Jenis-jenis burung Murai batu dan asal burung Murai Batu yang banyak dikenal di Indonesia adalah;
Ø  Burung Murai Batu Medan.
Ø  Burung Murai Batu Aceh.
Ø  Burung Murai Batu Lampung.
Ø  Burung Murai Batu Lahat.
Ø  Burung Murai Batu Jambi.
Ø  Burung Murai Batu Kalimantan (Borneo).

Suara burung Murai Batu sangat merdu dan bervariasi menjadikan Burung Murai Batu sebagai salah satu burung penyanyi terbaik di dunia.

KARAKTER DASAR BURUNG MURAI BATU

Ø  FIGHTER YANG GAMPANG PANAS. Apabila mendengar suara burung Murai Batu lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.
Ø  KEMAMPUAN ADAPTASI YANG TINGGI. burung Murai Batu sangat mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
Ø  MUDAH JINAK. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia
Ø  GAMPANG BIRAHI. Burung ini sangat mudah naik birahinya, SEtelan EF (Extra Fooding) yang terlalu banyak, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Murai Batu betina, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya..

CARA MEMILIH BURUNG MURAI BATU YANG BAIK

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Murai Batu.
Ø  BERKELAMIN JANTAN, ciri-ciri burung Murai Batu jantan dapat dilihat warna bulu hitam yang tegas mengkilap dan kontras serta memiliki ekor yang lebih panjang daripada burung Murai Batu betina.
Ø  BENTUK PARUH, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
Ø  KEPALA BERBENTUK KOTAK, MATA BULAT BESAR DAN MELOTOT. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
Ø  POSTUR BADAN, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
Ø  SAYAP MENGEPIT RAPAT DAN KAKI MENCENGKRAM KUAT, ini menandakan bahan tersebut  sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
Ø  LINCAH DAN BERNAFSU MAKAN BESAR. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
Ø  PANJANG EKOR YANG SERASI DENGAN POSTUR BADAN. Pilihlah bentuk ekor yang sedikit lentur.
Ø  LEHER PANJANG PADAT BERISI. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.

MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG MURAI BATU

Ø  VOER (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem METABOLISME setiap burung Murai Batu. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
Ø  EF (EXTRA FOODING), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Murai Batu  yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan KARAKTER pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberian EF tersebut.


PERAWATAN DAN SETELAN HARIAN BURUNG MURAI BATU

Perawatan harian untuk burung Murai Batu relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.

Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Setelan Harian untuk burung Murai Batu:
Ø  Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
Ø  Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer dan Air Minum.
Ø  Berikan Jangkrik 4 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
Ø  Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
Ø  Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
Ø  Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
Ø  Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
Ø  Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
Ø  Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.

PENTING
Ø  Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.
Ø  Pemberian Cacing diberikan 1 ekor 1x seminggu. contoh setiap hari Selasa pagi.
Ø  Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
Ø  Berikan Vitamin dan Mineral yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.


PENANGANAN APABILA BURUNG MURAI BATU OVER BIRAHI

Ø  Salah satu ciri-ciri burung Murai Batu yang terlalu birahi (over birahi) antara lain: agresif, bulu mengkorok, nglowo (sayap turun) dan mematuk ornamen sangkar.
Ø  Pangkas porsi Jangkrik menjadi 3 pagi dan 2 sore.
Ø  Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00).
Ø  Berikan Cacing 2 ekor 2x seminggu.
Ø  Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore.
Ø  Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja.
Ø  Waktu pengumbaran dibuat lebih sering dan lebih lama.

PENANGANAN APABILA BURUNG MURAI BATU KONDISINYA DROP

Ø  Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore.
Ø  Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 3x seminggu.
Ø  Berikan Kelabang 2 ekor seminggu sekali.
Ø  Mandi dibuat 2 hari sekali saja.
Ø  Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Murai Batu lain dahulu.
Ø  Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari.

PERAWATAN DAN SETELAN BURUNG MURAI BATU UNTUK LOMBA

Perawatan lomba untuk burung Murai Batu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan hariannya. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung Murai Batu agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil.

Kunci keberhasilan perawatan lomba untuk burung Murai Batu yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.

Berikut ini Pola Perawatan dan Setelan Lomba untuk burung Murai Batu:
Ø  H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 4 ekor sore.
Ø  H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
Ø  1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 3-5 ekor dan Ulat Hongkong 6-15 ekor.
Ø  Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 2 ekor lagi.

PENTING
Ø  Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung Murai Batu lain.
Ø  Lakukan mandi malam (jam 19.00-20.00) pada H-1.

PERAWATAN DAN SETELAN BURUNG MURAI BATU PASCA LOMBA

Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.

Berikut ini Pola Perawatan dan Setelan Pasca Lomba untuk burung Murai Batu:
Ø  Porsi EF dikembalikan ke Setelan Harian.
Ø  Berikan Vitamin dan Mineral pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
Ø  Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.

PERAWATAN DAN SETELAN BURUNG MURAI BATU MABUNG

Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung Murai Batu pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung Murai Batu menjadi rusak.

Pada masa mabung, metabolisme tubuh burung Murai Batu meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung Murai Batu butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal.

Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.

Berikut ini Pola Perawatan Masa Mabung untuk burung Murai Batu:
Ø  Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
Ø  Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.
Ø  Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan  untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi, Cacing 2 ekor 3x seminggu dan Ulat Hongkong 3 ekor setiap pagi.
Ø  Berikan Vitamin dan Mineral yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
Ø   Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.